Indahnya
Kota Muara Teweh, Kalimantan Tengah
Dimanakah Muara Teweh itu? Muara Teweh itu terletak di Kabupaten
Barito Utara, Kalimantan Tengah lebih tepatnya adalah di tepi sungai Barito
yang mempunyai luas 1.277.81 km2 (493.37 mil²) dan yang mempunyai
penduduk sebanyak 120.607 jiwa(2010).
Perjalanan menuju Muara Teweh ada 2 cara yang
pertama bisa melewati Banjarmasin dan juga bisa melewati Palangkaraya, dari
Banjarmasin/Palangkaraya juga ada 2 cara lagi yang pertama kita bisa
menggunakan kendaraan darat yang membutuhkan waktu sekitar 10-12 jam tapi itu
dulu sekarang hanya membutuhkan 8-10 jam di karenakan jalanan menuju Muara
Teweh sudah bagus tidak seperti dulu, akan tetapi jika dari palangkaraya hanya
membutuhkan 6-8 jam, cara yang ke-2 adalah dengan menaiki pesawat kecil dan
kita perlu merogoh kocek yang tidak sedikit juga, meskipun begitu banyak orang
yang menggunakan pesawat kecil di karenakan waktu yang di perlukan hanyalah
sekitar 45 menitan. Rute kendaraan darat dari Banjarmasin adalah Banjarmasin à
Martapura à Rantau à Kandangan à Amuntai à Tamiang Layang à Muara Teweh, Rute Kendaraan darat dari Palangkaraya
adalah Palangkaraya à Buntok à Muara Teweh.
Jikalau
para pelancong ingin mendapatkan suasana yang berbeda saya sarankan untuk
menggunkan kendaraan darat di karenakan pelancong bisa mendapatkan suasana yang
berbeda dengan Pulau Jawa. Tidak perlu kawatir selama perjalanan ke Muara Teweh
jika menggunakan kendaraan darat karena pemandangannya tidak sepenuhnya hutan
dan juga ada perumahan atau pun kota kecil dan pelancong harus mencicipi
beberapa makanan yang maknyus yang pertama dari Kota Kandangan yaitu ketupat
kandangan yang hanya terdapat di Kandangan selanjutnya di Kota Amuntai yaitu
itik panggang khas amuntai.
Di Muara Teweh terdapat beberapa wisata yang
wajib dikunjungi ketika disana yaitu menaiki klotok(kendaraan khas Kalimantan),
mandi di sungai barito, melihat Jembatan K.H Hasan Basri, menikmati buah durian
khas kalimatan, mencicipi ikan saluang, menjelajahi hutan, melihat cagar alam
pararawen.
Wisata pertama yaitu menaiki klotok, ke Muara
Teweh belum pernah naik klotok? Itu berarti bukan ke Muara Teweh. Klotok adalah
Perahu kecil yang memiliki suara khas yaitu klotok klotok klotok, maka dari itu
di namakan klotok. Dengan menaiki klotok kita bisa melihat kota Muara Teweh
melalui sungai dan kita bisa melihat aktifitas masyarakat disana, seperti mandi
di sungai, mancing ikan, dsb. Dengan menaiki kendaraan air ini kita juga bisa
melihat jembatan K.H Hasan Basri yang mebentang begitu panjang melintasi atas sungai
barito, dan ada wisata yang harus kita jumpai akan tetapi itu hanya bisa
menggunkan klotok dan hanya bisa di kunjungi saat musim kemarau/air sungai
sedang surut yaitu riam, riam adalah kumpulan batu-batu besar yang tidak
berpindah tempat dan disana terdapat air terjun kecil di karenakan kedudukan
air dari hulu lebih tinggi dari pada kedudukan air di hilir dan kita bisa
menjelajahi sungai barito dan anak sungai barito yaitu sungai Muara Teweh.
Gambar klotok perjalan ke riam
Gambar
riam
Gambar
klotok
Wisata yang kedua yaitu mandi di sungai barito.
Nah, setelah kita menjelajahi sungai barito dengan klotok kita bisa langsung
mandi di sungai barito, pelancong tidak perlu khawatir dengan warna sungai yang
kotor itu tidak lah kotor, sebenarnya air di sungai barito jernih paling tidak
bisa di buat mandi dan aktifitas lainnya.
Wisata yang ketiga yaitu melihat jembatan K.H.
Hasan Basri dengan melihat dari atas jembatan, kita bisa melihat Sungai barito
yang sangat luas dan bisa juga kita foto-foto di atas sana untuk
kenang-kenangan.
Gambar jembatan tampak depan
Gambar jembatan tampak samping
Wisata yang keempat yaitu menikmati buah durian
khas Kalimantan yang bernama durian papaken, akan tetapi buah durian papaken
ini hanya ada pada bulan-bulan tertentu yaitu bulan Februari-Maret. Kocek untuk
makan durian papaken pada saat bulan itu/pada musimnya hanya sekitar Rp 4000 –
Rp10000, jadi para pelancong bisa menikmati buah durian papaken hingga
sepuasnya dan tak perlu khawatir untuk menemukan penjual buah durian papaken di
Muara Teweh itu sangat lah mudah apalagi jika kalian mencari di alun-alun kota,
banyak sekali penjual durian papaken.
Gambar
buah durian papaken
Gambar
pohon durian papaken
Gambar penjual di Muara Teweh
Wisata yang kelima yaitu mencicipi ikan
saluang. Apa itu ikan saluang? Ikan saluang adalah ikan yang mirip seperti
wader akan tetapi bukanlah wader bentuknya kecil dan rasanya nyes di mulut.
Jika ingin mencicipi ikan saluang kalian bisa membelinya di warung-warung
masakan padang.
Gambar ikan saluang goreng
Wisata yang keenam yaitu yang paling spesial,
menjelajahi hutan di Muara Teweh, apa saja yang bisa kita temukan di hutan Muara
Teweh? Tentu saja banyak sekali. Perjalanan menuju sana cukuplah sulit karena
kita juga perlu menyeberangi sungai kecil yang tidak ada jembatan tapi itu
masih awal dari perjalanan. Di dalam hutan kita bisa melihat pohon yang besar
sekali dan kalian tak perlu khawatir jika kehausan di dalam hutan dan kalian
tidak membawa minum karena kita bisa langsung memotong kayu bakah, apa itu kayu
bakah? Kayu bakah adalah tanaman yang menjalar di pohon dan sangatlah besar
diperkirakan diameter kayu bakah itu adalah 5cm, ketika kayu bakah itu dipotong
keluarlah air yang bisa diminum. Jikalau mau ke hutan jangan lupa pakai sepatu,
kalau tidak kalian bisa digigit semut merah besar (lebih besar dari biasanya)
dan itu menyebabkan gatal secara teus menerus.
Gambar
perjalan ke hutan
Gambar
pohon besar
Gambar
minum air kayu bakah
Wisata yang ketujuh
adalah cagar alam pararawen atau orang kalimantan bilang cagar alam kalalawet.
Kalian bisa mencobanya sendiri karena saya belum pernah kesana tapi saya yakin
disana juga mempunyai pemandangan yang indah.
Itulah beberapa
wisata yang mengasikkan di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Mungkin kalian bisa mencobanya, dan saya kira rasa lelah perjalanan kesana akan
terbayar dengan wisata wisata asik disana dan kalau kesana jangan 1 minggu saja
saya yakin itu waktu yang sangat pendek untuk mencoba wisata disana.